SOLOPOS.COM - Petugas Pantarlih bersama komisioner KPU mendatangi Cak Yudho Bakiak, di Desa Dumplengan, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi untuk melakukan coklit data pemilih, Senin (24/6/2024). (Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, NGAWI – Koodinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Parmas dan SDM KPU Ngawi, Janie Triangga Luh Praminto, bersama petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) mendatangi rumah Yudho Prasetyo atau yang lebih dikenal Cak Yudho Bakiak di Desa Dumplengan, Kecamatan Pitu, Ngawi, dalam rangka melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) dalam pemutakhiran data pemilih Pilkada 2024, Senin (24/6/2024).

Janie menyebut kedatangannya di rumah pelawak CaK Yudho itu berdasarkan arahan untuk berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, atau figur-figur yang ada di wilayah masing-masing.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Sesuai arahan, Coklit diawali dari tokoh masyarakat, tokoh agama yang ada di masing-masing wilayah,” katanya usai coklit di rumah pelawak asli Ngawi itu.

Janie menambahkan, proses coklit di Kabupaten Ngawi ini memerlukan effort lebih. Sebab wilayah Ngawi yang cukup luas berada di topografi daratan tinggi dan rendah. Selain itu juga faktor kendala waktu. Masyarakat saat pagi hingga sore banyak yang bekerja. Sehingga harus bolak-balik untuk mengecek di rumah atau tidak.

“Harus bolak–balik ke rumahnya untuk mengecek yang bersangkutan sudah pulang kerja atau belum,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua KPU Ngawi, Samsu Mustakim, mengatakan hari ini sebanyak 2.357 petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) resmi dilantik. Ribuan pantarlih yang dilantik di masing-masing desa itu langsung memulai pencocokan dan penelitian (coklit) untuk Pilkada 2024.

Mereka hanya punya waktu satu bulan untuk melakukan coklit kepada 702.126 orang sesuai dengan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan Hasil Sementara (DP4HS) di Ngawi. Jumlah tersebut naik dari daftar pemilih tetap (DPT) pemilu lalu yang hanya 701.425 orang.

Masih menurut Samsu, sebelum bekerja, Pantarlih juga sudah dibekali bimbingan teknis (bimtek) oleh masing-masing panitia pemungutan suara (PPS). Dia menyebutkan mereka menyebar di 1.370 tempat pemungutan suara (TPS) di 19 kecamatan.

“Mereka akan door to door selama satu bulan hingga 25 Juli mendatang. Harapannya, Pantarlih dapat menjalankan tugasnya secara maksimal. Sebab, pantarlih merupakan ujung tombak untuk penataan data di KPU,” ujarnya.

Dia mengatakan bahwa ada beberapa informasi yang harus ditulis petugas Pantarlih di formulir A-stiker coklit yang ditempelkan di rumah masyarakat. Yakni nomor TPS, hari/tanggal pelaksanaan coklit, nama kepala keluarga, nama pemilih. Juga jumlah pemilih, jumlah pemilih disabilitas, nama dan tanda tangan kepala keluarga serta tanda tangan pantarlih.

“Untuk hari pertama coklit di targetkan setiap Pantarlih paling sedikit 10 orang di setiap desa atau TPS,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya