SOLOPOS.COM - Suhriyeh, kuli panggul di Pasar Pabean Surabaya yang berangkat ke Tanah Suci pada 2024. (Istimewa/jatimprov.go.id)

Solopos.com, SURABAYA – Haji merupakan ibadah wajib bagi umat Islam. Setiap muslim pasti menginginkan pergi ke Tanah Suci untuk menunaikan Rukun Islam kelima itu. Salah satunya Suhriyeh, seorang wanita yang sehari-hari bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Pabean Surabaya, Jawa Timur.

Wanita berusia 60 tahun itu akhirnya terpanggil untuk beribadah haji setelah belasan tahun menunggu kesempatan tersebut. Meskipun, untuk mewujudkan keinginannya itu ia harus bersusah payah mengumpulkan Rupiah demi Rupiah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pada musim haji 2024, Suhriyeh tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 15 dari Kota Surabaya. Sesuai jadwal, ia terbang ke Tanah Suci pada Rabu (15/5/2024) pukul 05.30 WIB kemarin.

Dikutip dari jatimprov.go.id, wanita yang masih lajang ini bercerita penghasilannya sebagai kuli panggul di Pasar Pabean Surabaya hanya sekitar Rp30.000 hingga Rp40.000 per hari. Dari penghasilannya itu, ia setiap hari menyisihkan sekitar Rp10.000 untuk tabungan haji.

“Kalau sepi ya paling saya hanya bisa menyisihkan Rp2.000,” ujarnya.

Suhriyeh secara tekun menyisihkan uangnya sedikit demi sedikit hingga bisa membayar biaya ibadah haji.

Warga asli Sampang, Madura, ini mengatakan dirinya telah mendaftar haji sejak 2011.

“Saya sendiri yang mendaftar haji karena saya belum berkeluarga. Kedua orang tua maupun kakak dan adik saya belum berhaji,” ujarnya.

Dia bercerita kuli panggul merupakan satu-satunya pekerjaan yang selama ini dilakoninya. Dia tidak memunyai pekerjaan lain. Sebenarnya ia pernah mencoba berjualan, tetapi dirinya merasa tidak bakal berdagang dan akhirnya malah merugi. Wanita ini telah melakoni pekerjaan sebagai kuli panggul ini selama 40 tahun.

Suhriyeh bekerja sebagai kuli panggul mulai pukul 20.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB. Dia mampu memanggul barang dengan berat sekitar 50 kilogram. Barang-barang yang dipanggul merupakan milik pedagang di Pasar Pabean Surabaya, seperti bawang, empon-empon, cabai, dan lainnya.

“Dahulu waktu masih muda malah kuat mengangkut 60 kilogram,” kata dia.

Setibanya di Tanah Suci, ia akan berdoa supaya selamat di dunia maupun akhir. Selain itu, ia juga mendoakan semoga keluarganya bisa diberi kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji. Sebelum berangkat haji, ia juga rutin persiapan berupa manasik haji hingga datang ke para ustaz untuk belajar ilmu agama.

“Semoga semua kesalahan saya baik dosa kecil maupun dosa besar diampuni Allah SWT,” doanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya